Peran dan tugas guru merupakan salah satu faktor
determinan bagi keberhasilan pendidikan, oleh karena itu keberadaan dan
peningkatan profesi guru menjadi wacana yang sangat penting. Pendidikan di abad
pengetahuan menuntut adanya manajemen pendidikan modern dan professional
dengan bernuansa pendidikan.
Secara factual masih banyak kita jumpai tenaga pendidik yang Miss-match
and Underqualified, khususnya di lembaga-lembaga pendidikan Islam
(madrasah) atau sekolah-sekolah swasta ditambah lagi dengan segudang problem
pendidikan yang tidak sedikit, mulai dari keterbatasan
anggaran, sarana & prasarana pendidikan, masalah ekonomi, serta sulitnya
memacu minat belajar siswa yang telah tererosi oleh budaya globalisasi dan
modernisasi. Kurangnya profesionalisme guru dalam memberikan pelayanan
pendidikan juga harus diakui sebagai faktor penting bagi keberhasilan
pendidikan.
Berikut ini 10 ciri guru yang termasuk kategori guru profesional :
1. Selalu punya energi untuk siswanya. Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di
setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya
kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran. Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas
untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap
kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif. Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin
yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di
dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik. Seorang guru yang baik memiliki keterampilan
manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat
siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan
rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua. Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka
dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang
sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya.
Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat,
email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya. Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi
dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan
mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum
sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga
memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan. Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang
diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan
antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab
pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama
dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak
dan proses Pengajaran. Seorang guru yang baik
bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa
mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau
pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika
siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa. Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang
kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang
dapat dipercaya.
Pengembangan Profesionalisme Guru
Pengembangan profesionalisme guru menjadi perhatian secara global, karena
guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu
bertahan dalam era hiperkompetisi. Tugas guru adalah membantu peserta didik
agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta
desakan yang berkembang dalam dirinya. Pemberdayaan peserta didik ini meliputi
aspek-aspek kepribadian terutama aspek intelektual, social, emosional dan
ketrampilan. Tugas mulia itu menjadi berat karena bukan saja guru harus mempersiapkan
generasi muda memasuki abad pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan diri
agar tetap eksis, baik sebagai individu maupun sebagai professional.
Menurut para ahli, profesionalisme menekankan pada penguasaan ilmu
pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Maister
(1997) mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi
dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih
dari seorang teknisi bukan hanya memiliki ketrampilan yang tinggi tetapi
memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan
Upaya Meningkatkan
Profesionalisme Guru
Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru diantaranya
meningkatkan kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
bagi tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan sampai perguruan tinggi,
misalnya program penyetaraan Diploma II bagi guru-guru SD, Diploma III bagi
guru-guru SLTP dan Strata I (sarjana) bagi guru-guru SLTA. Meskipun demikian penyetaraan ini tidak bermakna
banyak, kalau guru tersebut secara entropi kurang memiliki daya untuk melakukan
perubahan.
Selain diadakannya penyetaraan guru-guru, upaya lain yang dilakukan
pemerintah adalah program sertifikasi.
Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus.
Dalam proses ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk
penataran, pembinaan dari organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan
masyarakat terhadap profesi keguruan, penegakan kode etik profesi, sertifikasi,
peningkatan kualitas calon guru, imbalan, dll secara bersama-sama menentukan
pengembangan profesionalisme seseorang termasuk guru.
Dari beberapa upaya
yang telah dilakukan pemerintah di atas, factor yang paling penting agar
guru-guru dapat menigkatkan kualifikasi dirinya yaitu dengan menyetarakan
banyaknya jam kerja dengan gaji guru. Program apapun yang akan diterapkan
pemerintah tetapi jika gaji guru rendah, jelaslah untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya guru akan mencari pekerjaan tambahan untuk mencukupi kebutuhannya. Tidak heran kalau guru-guru di Negara maju
kualitasnya tinggi atau dikatakan professional, karena penghargaan terhadap
jasa guru sangat tinggi. Dalam Journal PAT (2001) dijelaskan bahwa di Inggris
dan Wales untuk meningkatkan profesionalisme guru pemerintah mulai
memperhatikan pembayaran gaji guru diseimbangkan dengan beban kerjanya. Di
Amerika Serikat hal ini sudah lama berlaku sehingga tidak heran kalau
pendidikan di Amerika Serikat menjadi pola anutan negara-negara ketiga. Di
Indonesia telah mengalami hal ini tetapi ketika jaman colonial Belanda. Setelah
memasuki jaman orde baru semua berubah sehingga kini dampaknya terasa, profesi
guru menduduki urutan terbawah dari urutan profesi lainnya seperti dokter,
jaksa, dll.
Profesionalisme sebagai
penunjang kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, sangat dipengaruhi oleh
dua faktor besar yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat,
dan faktor eksternal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, sarana
prasarana, serta berbagai latihan yang dilakukan guru.
Profesionalisme guru akan mengubah peran guru yang tadinya pasif menjadi
guru yang kreatif dan dinamis. Hal ini sejalan dengan pendapat Semiawan (1991)
bahwa pemenuhan persyaratan guru profesional akan mengubah peran guru yang
semula sebagai orator yang verbalistis menjadi berkekuatan dinamis dalam
menciptakan suatu suasana dan lingkungan belajar yang invitation learning
environment. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, guru memiliki multi
fungsi yaitu sebagai fasilitator, motivator, informatory, komunikator,
transformator, change agent, innovator, konselor, evaluator dan administrator
(Soewondo, 1972 dalam Arifin 2000).
Oleh karena itu, upaya peningkatan profesionalisme
guru sebagai ujung tombak pelaksanaan kurikulum merupakan faktor yang tidak
kalah pentingnya dengan kurikulum itu sendiri. Mungkin seorang guru yang professional akan mampu
mengembangkan silabus, metode, dan materi pembelajaran walau hanya dengan
kurikulum yang sederhana. (YusufhasyimAddakhil)
Posting Komentar
Masukan, kritik, saran yang membangun sangat kami harapkan demi kemajuan Madrasah Tarbiyatul Banin..